Ketika Anda hanya menghabiskan waktu dalam waktu yang lama tempat kerja dengan rutinitas berulang, Anda benar-benar tidak bisa, tidak mengamati apa yang berhasil dan tidak berhasil dalam jangka panjang. Satu hal yang saya perhatikan, itu bukan karakteristik intrinsik atau kebiasaan pribadi yang menentukan apakah Anda berhasil atau tidak. Inilah 9 Perilaku Yang Harus Anda Hindari Ketika Ingin Sukses Berbisnis.
Apa yang saya maksud dengan "perilaku?" Bagaimana Anda bereaksi di bawah tekanan jangka panjang. Apakah Anda memenuhi komitmen Anda atau tidak. Bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain. Sikap Anda terhadap pelanggan. Seberapa keras Anda bersedia untuk bekerja untuk melakukan pekerjaan yang tepat. Apakah Anda sedang fokus dan disiplin atau tergesa-gesa dan terganggu.
Sekarang, saya mengakui telah dikenal beberapa pendiri cukup disfungsional dan CEO yang melakukannya dengan baik untuk diri mereka sendiri untuk sementara waktu. Tapi cepat atau lambat, biasanya ketika tekanan dan hal-hal yang tidak akan begitu baik, mereka menunjukkan perilaku merusak diri.
Baca juga : 10 Ide Bisnis Sampingan Untuk Karyawan
Jika Anda ingin menjadi besar dalam jangka yang panjang, Anda mungkin ingin mengambil yang baik, sulit bercermin diri sendiri dan melihat apakah ada perilaku karir yang membatasi ini menggambarkan Anda.
Sikap Naif. Memang, kita semua mulai keluar semacam bermata lebar dan mudah tertipu, tetapi semakin cepat Anda mengkonversi bahwa untuk skeptis, semakin baik kesempatan Anda untuk keluar dari prilaku di atas. Alasannya sederhana: pengjilat dan orang-orang bodoh tidak menang. Belajarlah untuk mempertanyakan semua yang anda baca dan dengar dan selalu mempertimbangkan sumber.
Khawatir Berlebihan. Situasi tekanan tinggi yang umum dalam dunia bisnis. Sesuatu yang hampir tidak pernah berjalan sesuai rencana dan seringkali mereka melangkah sangat salah. Jika Anda tidak bisa menimpa respon adrenalin Anda dan tetap tenang dalam krisis, Anda sama dengan kacau.
Fanatisme. Gairah adalah sopir sukses terbesar, tetapi ketika Anda melewati batas itu dan menjadi over-the-top fanatik, yang bekerja melawan Anda. Ini menyebabkan persepsi miring tentang realitas, kesalahan berpikir, dan buruk dalam pengambilan keputusan.
Malas. Mereka yang didorong untuk mencapai hal-hal besar juga tahu satu kebenaran mendasar: Dibutuhkan kerja keras dalam jangka panjang. Itu sebabnya mereka selalu begitu fokus dan disiplin. Kebanyakan orang pemalas. Itulah sebabnya kebanyakan orang tidak mencapai hal-hal besar. Sederhana seperti itu.
Mental Baik. Steve Jobs mengatakan, "Setengah dari apa yang memisahkan pengusaha sukses dari yang tidak sukses adalah ketekunan yang murni" dan jika Anda tidak bergairah tentang apa yang Anda lakukan, Anda tidak akan mematuhinya. Terlalu banyak orang ingin kepuasan instan hari ini. Jangan berharap lebih jika Anda seperti itu!.
Sikap Mementingkan Diri Sendiri. Jika Anda bertindak seperti dunia berputar di sekitar Anda, Anda sebaiknya memiliki bakat untuk mendukungnya. Meski begitu, yang terlalu egois akan mengurangi efektivitas dan produktifitas Anda. Bisnis bukan tentang Anda; itu tentang bisnis. Ini tentang pengalaman pelanggan Anda 'dengan produk Anda. Ingat yang melayani siapa dalam hubungan bisnis.
Tidak Fokus. Memang, kita bisa belajar dari masa lalu, tapi tinggal dan terjebak adalah merusak diri sendiri. Demikian juga, Anda dapat merencanakan dan bermimpi tentang masa depan, tetapi jika tindakan Anda tidak fokus pada saat ini, Anda tidak akan pernah mencapai rencana atau impian Anda.
Apatis. Anda mendengar ungkapan-ungkapan seperti "apa pun yang bekerja," "itu semua baik," dan "tidak ada kekhawatiran" akhir-akhir ini tapi Anda akan jarang mendengar dari orang-orang yang hebat dan sukses.
Sensitif. Jika Anda sangat peka dari setiap kritik membuat Anda gila dan setiap hal kecil menyinggung Anda, Anda akan berjalan lambat dalam dunia bisnis yang nyata. Ada alasan bagus mengapa para pemimpin bisnis biasanya memiliki rasa humor yang baik dan kerendahan hati. Ini semacam keharusan. Jangan menganggap dirimu terlalu serius.
Satu hal yang terakhir, jika mungkin ada kata-kata diatas yang menyinggung perasaan ada baiknya anda meninggalkan komentar dan kita luruskan bersama. Setidaknya Anda tidak acuh tak acuh.
Apa yang saya maksud dengan "perilaku?" Bagaimana Anda bereaksi di bawah tekanan jangka panjang. Apakah Anda memenuhi komitmen Anda atau tidak. Bagaimana Anda berinteraksi dengan orang lain. Sikap Anda terhadap pelanggan. Seberapa keras Anda bersedia untuk bekerja untuk melakukan pekerjaan yang tepat. Apakah Anda sedang fokus dan disiplin atau tergesa-gesa dan terganggu.
Sekarang, saya mengakui telah dikenal beberapa pendiri cukup disfungsional dan CEO yang melakukannya dengan baik untuk diri mereka sendiri untuk sementara waktu. Tapi cepat atau lambat, biasanya ketika tekanan dan hal-hal yang tidak akan begitu baik, mereka menunjukkan perilaku merusak diri.
Baca juga : 10 Ide Bisnis Sampingan Untuk Karyawan
Jika Anda ingin menjadi besar dalam jangka yang panjang, Anda mungkin ingin mengambil yang baik, sulit bercermin diri sendiri dan melihat apakah ada perilaku karir yang membatasi ini menggambarkan Anda.
Sikap Naif. Memang, kita semua mulai keluar semacam bermata lebar dan mudah tertipu, tetapi semakin cepat Anda mengkonversi bahwa untuk skeptis, semakin baik kesempatan Anda untuk keluar dari prilaku di atas. Alasannya sederhana: pengjilat dan orang-orang bodoh tidak menang. Belajarlah untuk mempertanyakan semua yang anda baca dan dengar dan selalu mempertimbangkan sumber.
Khawatir Berlebihan. Situasi tekanan tinggi yang umum dalam dunia bisnis. Sesuatu yang hampir tidak pernah berjalan sesuai rencana dan seringkali mereka melangkah sangat salah. Jika Anda tidak bisa menimpa respon adrenalin Anda dan tetap tenang dalam krisis, Anda sama dengan kacau.
Fanatisme. Gairah adalah sopir sukses terbesar, tetapi ketika Anda melewati batas itu dan menjadi over-the-top fanatik, yang bekerja melawan Anda. Ini menyebabkan persepsi miring tentang realitas, kesalahan berpikir, dan buruk dalam pengambilan keputusan.
Malas. Mereka yang didorong untuk mencapai hal-hal besar juga tahu satu kebenaran mendasar: Dibutuhkan kerja keras dalam jangka panjang. Itu sebabnya mereka selalu begitu fokus dan disiplin. Kebanyakan orang pemalas. Itulah sebabnya kebanyakan orang tidak mencapai hal-hal besar. Sederhana seperti itu.
Mental Baik. Steve Jobs mengatakan, "Setengah dari apa yang memisahkan pengusaha sukses dari yang tidak sukses adalah ketekunan yang murni" dan jika Anda tidak bergairah tentang apa yang Anda lakukan, Anda tidak akan mematuhinya. Terlalu banyak orang ingin kepuasan instan hari ini. Jangan berharap lebih jika Anda seperti itu!.
Sikap Mementingkan Diri Sendiri. Jika Anda bertindak seperti dunia berputar di sekitar Anda, Anda sebaiknya memiliki bakat untuk mendukungnya. Meski begitu, yang terlalu egois akan mengurangi efektivitas dan produktifitas Anda. Bisnis bukan tentang Anda; itu tentang bisnis. Ini tentang pengalaman pelanggan Anda 'dengan produk Anda. Ingat yang melayani siapa dalam hubungan bisnis.
Tidak Fokus. Memang, kita bisa belajar dari masa lalu, tapi tinggal dan terjebak adalah merusak diri sendiri. Demikian juga, Anda dapat merencanakan dan bermimpi tentang masa depan, tetapi jika tindakan Anda tidak fokus pada saat ini, Anda tidak akan pernah mencapai rencana atau impian Anda.
Apatis. Anda mendengar ungkapan-ungkapan seperti "apa pun yang bekerja," "itu semua baik," dan "tidak ada kekhawatiran" akhir-akhir ini tapi Anda akan jarang mendengar dari orang-orang yang hebat dan sukses.
Sensitif. Jika Anda sangat peka dari setiap kritik membuat Anda gila dan setiap hal kecil menyinggung Anda, Anda akan berjalan lambat dalam dunia bisnis yang nyata. Ada alasan bagus mengapa para pemimpin bisnis biasanya memiliki rasa humor yang baik dan kerendahan hati. Ini semacam keharusan. Jangan menganggap dirimu terlalu serius.
Satu hal yang terakhir, jika mungkin ada kata-kata diatas yang menyinggung perasaan ada baiknya anda meninggalkan komentar dan kita luruskan bersama. Setidaknya Anda tidak acuh tak acuh.
0 Komentar
Penulisan markup di komentar